#promoting friends

LIVE

adrianelinerush:

Saya pengen muntahin unek-unek soal kebingungan saya menyikapi fanmerch etc apalagi menyongsong musim event di bulan-bulan kedepan. Kalo rencana pribadi sih, saya pengen ikutan 2 lagi, Comifuro 6 (22-23 Agustus) sama Touken Ranbu Only Event Indonesia (8 November 2015). Tapi sebetulnya ada banyak event lain, misalnya OTPcon, GJUI, AFAID, Popcon. Event-event ini kan rata-rata sifatnya annual, tiap tahun bakal ada lagi (kalau tuhan mengizinkan :)) ). Jadi ini “adab jualan fanmerch di Indonesia” sebenernya isu yang menurut saya mendesak perlu diangkat dan dibahas segenap fanartist nusantara.

Keep reading

Temen satu timeline punya penjelasan yang lebih mendalam soal fanmerch ini. Post aslinya dipublish 4 tahun lalu [2017], tulisan ini kukutip ulang setelah minta izin beliau [beliau minta nama diprivat, tapi kalau ada yang mau tanya lebih dalam bisa saya sambungkan ke dia].

Karena butuh distraksi dari nyeri sebadan-badan jadi buat ini. Lanjutan dari status tadi pagi wakakak, ngga pake ayat sama pasal biar nggak ngebingungin, tapi kalau memang ada yang udah kurang relevan karena revisi pasal atau ada yang kelewat tolong dikoreksi ya \o/
> Kok kamu sok banget tau hak cipta/copyright emangnya apa sih?

Kebetulan waktu jaman kuliah memang ini mata kuliah yg plg ane demen, keluarga kebetulan ada yang orang hukum juga, dan daku kerja jadi freelance designer di berbagai negara juga jadi kurang lebih udah sedikit tau tentang ‘how to not get your ass sued’.

Undang-undang Hak Cipta/Copyright Law:

Lain-lain untuk masing-masing negara, tapi basicnya sama. Selain pemegang hak cipta perlu izin untuk menggunakan Intellectual Property (IP) dengan tujuan komersil/sesuai dengan kondisi yang dimiliki empunya hak cipta. Kalau sampai melanggar ini karya yang kamu buat masuknya ilegal.
> Kok bisa ilegal? Kan ada yang namanya fair use/creative commons/royalty free??

Ini jenisnya aja udah beda, yang satu itu condition, yang lainnya itu licensing.

Fair Use:

Lain-lain juga untuk masing-masing negara, tetapi kalau dari dasar hukum Singapura (mereka ikut commonwealthjuga kudunya nggak jauh beda, tadi researchdi US juga kurang lebih sama) yang aku lebih familiar ada tiga jenis yang masuk kedalam fair use; untuk tujuan edukasi, kritik, dan parody. Dan ada empat faktor utama yang dilihat yaitu maksud dan tujuan, asal dari IP yang diambil, seberapa banyak komponen IP yang diambil, dan dampak komersial dari karya akhir.

Creative Commons:

CC itu adalah jenis lisensi yang bisa dipakai sama yang punya hak cipta untuk karyanya digunakan, jenisnya ada banyak dan tergantung jenisnya. Biasanya ada tata cara gimana pakenya, ada yang bebas boleh buat komersil, ada yang khusus cuma buat pribadi, ada yang harus dipake plek gaboleh diedit ada juga yang terserah mau diapain aja, jelasnya bisa searchsoalCreative Commons lisence. Cara tau CC itu di setiap keterangan karya selalu ada icon CC kecil, biasa kalau di klik bisa keliatan authornya pakai tipe CC yang mana \o/
> Tapi aku udah tulis disclaimerdisetiap karya aku masa masih nggak boleh?

Disclaimer:

Disclaimertidak bisa melindungi kita sewaktu-waktu kalau yang punya hak cipta menuntut, tetapi ini bisa ngebantu supaya kita nggak kena tuntutan yang lebih besar daripada sekedar cease and desist.
> …kalau begitu berarti nggak boleh bikin fanart sama sekali dong?!

Bukannya ga boleh, aku juga fanartistkok :’) tapi masuk ke bagian

Policy:
Kebijakan perusahaan untuk IP mereka beda-beda, terutama yang dari Westernsama Asian, please do your research sebelum buat fanart/barang2 doujin untuk dijual ya.
> Barang2 doujin itu apaan aja memang?

Uwoh masih baca sampe sini?? OvO;; good, tahan sebentar ya…

Barang doujin itu barang yang bisa dijual di doujin event.

Doujin events:
Event yang dibuat khusus untuk barang-barang doujin. Awal mulanya itu comiket di Jepang, sekarang juga jadi ajang publisher-publisher ngumumin barang baru mereka dan sekalian headhuntkalau ada orang yang berpotensi.

Doujin goods:
arti harfiahnya self published goods, intinya karya yang dikeluarkan dengan tanpa melalui media publisher. Kalau berdasarkan di Jepangnya doujin stuffsendiri biasanya dibagi jadi dua bagian yaitu Original & Parody.

Ichisaku:
Original art, karya orisinil dari authornya
Nisaku: Parody/Fanart, karya parodi yang diambil dari judul yang sudah ada sebelumnya.
> Tuh kan di Jepangnya aja ada doujin goods buat yang parodi kok! Kok kenapa kamu bilang ga boleh?!

Sekali lagi balik ke policy/kebijakan perusahaannya, contohnya perusahaan Jepang kalau kaya T*pe M*on itu ngebolehin dengan syarat nggak boleh tracing, nggak boleh pake assetyg ada di game/animenya, nggak boleh mass produce, nggak boleh diluar dari doujin eventitu sendiri, sedangkan kalau N*tro+ selain no tracing + pake asset, hasil penjualan nggak boleh diatas 20000 yen dan ada yg macem S*ueis*a yang cuma boleh dipakai di eventnya sendiri (J*mpfest* & tie in events) sama Project l*veliv* & h*neyb*e yg bahkan udah ngelarang doujin goodssama sekali :’)

(P.S: Makanya kenapa di doujinshi banyak yang kasih warning ga boleh jualan di to*ano*an*/auctionatau discanlate ya karena itu, kalau dijual di sana masuknya melanggar ketentuan diluar doujin event+ bisa ngelebihin hasil penjualan karena dimark-up dan kalau discanlate/dishare di tempat lain juga jadinya keitung mass produce. Please help your fav author by not doing that.)
> Ooh gitu…loh, tunggu! Kulihat padahal banyak lo*e*ive goods kok? Kan udah dilarang??

Yep, ini yang udah illegal masuknya, tapi di Jepang sendiri ini kecuali udah masuk ke ranah mass produce sama komersial mereka jaraang banget mau nuntut kalau untuk para author-author/artist-artist yang kecil, soalnya nggak worth it keluar waktu dan uangnya. Pengalaman kerja di publishersana sebenernya banyak ngeluarin cease and desist letter (yang Alhamdulillah biasanya langsung pada nurut) tapi pernah ada satu kasus tuntutan sampai jutaan yen sama scanlator dari China, sempet masuk berita juga…
> terus ngapain kamu bikin tulisan panjang-panjang begini? Intinya apa? Bikin kita takut?!

Justru malah karena aku sendiri juga fanartistsamacosplayeryang juga berkecimpung di bidang ini aku mau ngajak kita sesama penikmat ratjun-ratjun doujin goods ini biar kita belajar, jangan sampe kita nganggep ini nggak apa-apa karena ’everybody does that’ eh tetiba jeger aja apes kena tuntut, FYI legal shit itu capek, stress, dan mahal gaes.

Terus nggak bisa dipungkiri kalau fandom itu terbentuk dari fanart, dan fanartjuga bisa jadi sarana kita buat nunjukkin kecintaan kita ke seriesnya, latihan skill, bisa ketemu sama para orang senasib sepenanggungan yang tenggelam di kapal dan fandom yang sama dan untuk dapat reachyang lebih besar demi ngejangkau para publisherkalau memang tujuan utama kita untuk cari hidup dari sini. Tetapi tetep, kalau mau untuk ngedukung artistdanseriessecara langsung prioritasin beli official goods ya ^^

Tl;dr.
Bootleg itu sampah. Tapi kalau kita nggak hati-hati karya fanart kita yang udah susah-susah kita buat sepenuh hati kita nggak akan ada bedanya di mata hukum dan mata orang yang punya IP itu. Kita harus tahu juga aturan yang berlaku ^^
loading