#randomthought

LIVE

Bukan karena wajahnya. Tapi karena akhlaknya. Karena rasa cintanya pada Allah yang membuat seseorang tergerak hatinya untuk memintanya pada Allah.

- Saya seperti itu mungkin saat ini. Hanya sebentar, hingga Allah mengatakan “Tidak, bukan dia”.

Ketika orang-orang sibuk memikirkan bagaimana meninggikan status melalui pangkat. Aku sibuk memikirkan bagaimana cara mati tercepat yang tak dibenci oleh Allah.

Saat mereka sibuk memenuhi isi kantong dengan rupiah, aku sibuk mencari cara tercepat mati tanpa rasa sakit.

Tenang saja ini hanya terjadi di dalam kepalaku. Terwujudnya aku sendiri tak tahu kapan.

Di dunia ini ada banyak yang lebih baik dibanding kamu, ada banyak yang lebih pintar dibanding kamu, ada banyak yang sholeh atau sholehah di banding kamu, ada banyak yang cantik atau tampan dibanding kamu.

Orang-orang yang mencari “lebih” akan mengatakan demikian. Karena semakin mencari yang sempurna, semakin banyak “lebih” yang diinginkan, semakin sulit membuat keputusan.

Saking baiknya Allah, manusia dikasih banyak pilihan. Tapi sulit memantapkan hati. Perkara sehidup-sesurga memang se-sulit ini.

Stop menghakimi untuk orang lain. Mengomentari yang tidak kamu ketahui hanya akan melukai orang lain.

Hidup mereka mungkin tak semudah hidupmu, pun sebaliknya. Jadi, mari menjadi manusia yang saling pengertian.

K-Pop Is Just K-Pop

Tulisan malam ini untuk orang-orang yang mengatakan “Ya ampun tua-tua kok masih suka K-Pop” atau “Koreaaaaa terus. BTS terussssss.” Atau yang selalu bilang “Kafir kok di idolakan, Rasullah noh lu idolain”, dan banyak lagi.

Pertama…

As a muslim, Rasulullah adalah favorit gw dan tidak ada manusia yang bisa menyamai beliau. Sebagai muslim gw tidak pernah sekalipun dan tidak berani menyamakan kekasih Allah dengan manusia. Beliau adalah yang kedua setelah Allah.

Yang kedua, in the name of Humanity, seseorang menyukai K-Pop sebagai self healing mereka. Daripada mereka melakukan self-harm lebih baik self-fun. K-Pop adalah senjata mereka untuk menjaga mental tetap stabil. Dan sekali lagi in the name of Humanity, kita gak berhak menjadi hakim untuk menilai buruk kesenangan orang lain.

The third, “Ya elah, kan lu bisa lari ke Allah kalau lagi down”. Ini mohon maap nih ye, sekali lagi sebagai muslim, Ke Allah itu wajib perkara, mau lagi down, mau happy, mau sakaratul maut sekali pun wajib sekali inget Allah itu nomer 1. Allah itu ciptain manusia di muka bumi ini untuk jadi khalifah, tapi sebelum mimpin yang besar, kita mimpin diri sendiri dulu. Caranya, 5 waktu itu perkara wajib, ngaji juga, puasa juga, dan semua hal yang memang tugasnya manusia untuk dikerjakan ke Allah. Kalau ke Allah cuma pas down doang, baru nih dipertanyakan.

Gw suka K-Pop itu untuk mood buster gw. Sejak kepergian bapak, dikepala gw itu selalu pengen nyusul bapak aja. Dengan gw nge-fangirling biar pikiran-pikiran seperti itu teralihkan. Dan emang teralihkan, sebentar, malam ketika handphone udah silent, lampu udah padam, datang lagi pikiran seperti itu, caranya gw biar jernih lagi nih kepala, kadang suka dzikir pake ruas-ruas jari sampai mata gw lelah dan tidur pulas. Jadi jangan dibilang suka K-Pop itu musyrik, gw suka K-Pop bukan untuk gw sembah.

Cari duit aja, rezki gw percayain ke Allah bukan ke K-Pop. Suka sesama manusia itu menurut gw manusiawi, selama batasannya wajar. Selama tidak menyembahnya, selama tidak membuat kita lalai dari kewajiban yang Allah kasih, selamat tidak membuat kita murtad, dan selama tidak memancing kita untuk berbuat dosa besar.

Selama batasan-batasan itu masih ada, Kpop is just K-Pop. Salah satu cara manusia membahagiakan dirinya sendiri.

Sekian.

Salam Hangat,

ARMY

Nanti…

Nanti kalau segalanya sudah jauh lebih baik, kamu boleh istirahat.

Orang-orang yang pernah dikecewakan oleh manusia, tidak akan mudah untuk kembali percaya pada manusia. Sebab, luka mungkin sembuh, namun trauma tidak.

Jika disuruh pilih antara pekerjaan dan orang tua. Hingga ribuan kali pun, tetap orang tua.

Kenapa? Rezeki bisa di cari, Allah tak pernah hilangkan rezki kita kecuali ruh telah pergi meninggalkan jasad.

Tahu apa hal paling menyesakkan dalam hidup selain kematian orang yang kita sayang? Saat ada kesempatan untuk berbakti tapi karena urusan dunia kita melewatkannya.

Tidak Berharap Pada Manusia

Kurang-kurangi berharap dari manusia, sebab yang kau harapkan bisa saja menjadi hal yang paling mengecewakan yang datang padamu.

Bahagiamu, tak perlu kau gantungkan pada manusia. Karena tokoh utama dalam hidupmu adalah dirimu sendiri.

Tidak berharap pada manusia akan membuatmu menjadi manusia yang paling mengutamakan Tuhan, ada masalah sedikit tanya pertama untuk menemukan solusi pada Tuhan, bukan manusia.

Berharaplah bahwa saat harapan kau gantungkan pada manusia, Tuhan ikut serta menuntun harapan itu padamu. Asal kau tak pernah kecewa jika pada akhirnya Tuhan tak mengabulkan harapan itu.

Speak Up

Hm… mumpung lagi jernih sekali isi kepala hari ini mari menulis hal-hal yang wajar saja.

Tahukah kenapa manusia banyak menderita mental illness? Karena semua berasal dari sebuah trauma, besar atau kecil yang namanya trauma tidak akan hilang semudah menghilangkan noda di piring makan hanya dengan sunlight. Bagaimana trauma bisa berkembang menjadi mental illness, mulai dari “Penghakiman” manusia. Bagaimana bisa manusia menghakimi manusia?

Seperti ini…

Korban pelecehan seksual, begitu berbicara di depan umum maka pandangan manusia akan bercabang layaknya ranting pohon. Ada ke bagian positif ada ke bagian negatif, ada yang mendukung, ada yang mencela, bahkan sampai ke taraf BULLY. Sekarang paham kan, kenapa manusia banyak yang saling bunuh hanya dari sebuah KATA.

Mental illness itu bukan perkara gampang, begitu muncul tuh penyakit, sampai mati lu bawa. Bahkan orang yang menderita mental illness tidak berani speak up karena sebagian orang menganggap penderita mental illness itu = orang gila, padahal kan beda ya.

Lucunya, setiap kali ada yang speak up entah kasus bully atau kasus yang lain hal pertama yang ada di otak manusia adalah “alaaah… paling juga si A yang mau. Mungkin emang murah si…. atau komentar ya emang pantas di bully. Emang orangnya gitu….dll”. Kenapa harus menghakimi orang lain sebelum tahu alasan dibaliknya, kenapa tak diam dan menunggu terlebih dahulu sebelum berkomentar. Jika tak bisa jadi manusia baik, setidaknya jangan jadi sumber trauma seseorang. Bisa saja ucapan hari, makian hari ini akan menjadi trauma seseorang seumur hidup.

Hidup dengan rasa bersalah itu gak enak. Seriusan. Dan berdampingan dengan mental illness itu menyiksa, kamu harus pilah pilih orang, cemas dahulu, kemudian ada rasa takut tidak dapat di terima. Banyak hal yang dipertimbangkan, bicara sedikit dikatain orang gila, konsumsi obat dikatain sakit-sakitan. Padahal ada yang ingin di tekan di dalam agar tak meledak dan melukai banyak orang.

Semoga ada sedikit manfaat, semoga ada sedikit pelajaran. Semoga kita selalu menjadi manusia yang bisa memberikan kepedulian kepada orang-orang yang berani melawan rasa takutnya untuk berbicara.

TUHAN….

Capek.

Cheer up for Inoo Kei.
I know there are so many things happened lately.
Just.. what’s wrong with you guys!?
Can’t you just leave him alone?
He is human, he also has some privacy.
I’m so disappointed with someone who admit that she/he is a fan but did such a shameless thing like that.
Spread some rumors and even his private account, include his phone number..
Are you insane!?
Tch…
( ´•︵•` )

loading