#tulisan

LIVE

Dulu aku menulis karenamu.

Sekarang aku tak tahu lagi alasan untuk tetap menulis. Kehilangan paling beratku, mematikan perasaanku.

Bahwa tak ada lagi tulisan dengan judul dan hastag “Malam Minggu With Bapak”.

Lalu, bagaimana bisa ku bayangkan ramadhan yang bahagia tanpamu…

Lagi heboh dengan berita seorang ibu menggorok 3 leher anaknya. Dua selamat, satu meninggal dunia.

Seketika pengen peluk ibunya, tapi malah peluk diri sendiri. Berkata pada diri sendiri, “kamu bertahan sampai sekarang itu udah hebat banget”.

Tahu kan apa yang paling menakutkan dari diri sendiri?

Di dunia ini ada banyak yang lebih baik dibanding kamu, ada banyak yang lebih pintar dibanding kamu, ada banyak yang sholeh atau sholehah di banding kamu, ada banyak yang cantik atau tampan dibanding kamu.

Orang-orang yang mencari “lebih” akan mengatakan demikian. Karena semakin mencari yang sempurna, semakin banyak “lebih” yang diinginkan, semakin sulit membuat keputusan.

Saking baiknya Allah, manusia dikasih banyak pilihan. Tapi sulit memantapkan hati. Perkara sehidup-sesurga memang se-sulit ini.

Orang-orang yang pernah dikecewakan oleh manusia, tidak akan mudah untuk kembali percaya pada manusia. Sebab, luka mungkin sembuh, namun trauma tidak.

Jika disuruh pilih antara pekerjaan dan orang tua. Hingga ribuan kali pun, tetap orang tua.

Kenapa? Rezeki bisa di cari, Allah tak pernah hilangkan rezki kita kecuali ruh telah pergi meninggalkan jasad.

Tahu apa hal paling menyesakkan dalam hidup selain kematian orang yang kita sayang? Saat ada kesempatan untuk berbakti tapi karena urusan dunia kita melewatkannya.

Tidak Berharap Pada Manusia

Kurang-kurangi berharap dari manusia, sebab yang kau harapkan bisa saja menjadi hal yang paling mengecewakan yang datang padamu.

Bahagiamu, tak perlu kau gantungkan pada manusia. Karena tokoh utama dalam hidupmu adalah dirimu sendiri.

Tidak berharap pada manusia akan membuatmu menjadi manusia yang paling mengutamakan Tuhan, ada masalah sedikit tanya pertama untuk menemukan solusi pada Tuhan, bukan manusia.

Berharaplah bahwa saat harapan kau gantungkan pada manusia, Tuhan ikut serta menuntun harapan itu padamu. Asal kau tak pernah kecewa jika pada akhirnya Tuhan tak mengabulkan harapan itu.

Speak Up

Hm… mumpung lagi jernih sekali isi kepala hari ini mari menulis hal-hal yang wajar saja.

Tahukah kenapa manusia banyak menderita mental illness? Karena semua berasal dari sebuah trauma, besar atau kecil yang namanya trauma tidak akan hilang semudah menghilangkan noda di piring makan hanya dengan sunlight. Bagaimana trauma bisa berkembang menjadi mental illness, mulai dari “Penghakiman” manusia. Bagaimana bisa manusia menghakimi manusia?

Seperti ini…

Korban pelecehan seksual, begitu berbicara di depan umum maka pandangan manusia akan bercabang layaknya ranting pohon. Ada ke bagian positif ada ke bagian negatif, ada yang mendukung, ada yang mencela, bahkan sampai ke taraf BULLY. Sekarang paham kan, kenapa manusia banyak yang saling bunuh hanya dari sebuah KATA.

Mental illness itu bukan perkara gampang, begitu muncul tuh penyakit, sampai mati lu bawa. Bahkan orang yang menderita mental illness tidak berani speak up karena sebagian orang menganggap penderita mental illness itu = orang gila, padahal kan beda ya.

Lucunya, setiap kali ada yang speak up entah kasus bully atau kasus yang lain hal pertama yang ada di otak manusia adalah “alaaah… paling juga si A yang mau. Mungkin emang murah si…. atau komentar ya emang pantas di bully. Emang orangnya gitu….dll”. Kenapa harus menghakimi orang lain sebelum tahu alasan dibaliknya, kenapa tak diam dan menunggu terlebih dahulu sebelum berkomentar. Jika tak bisa jadi manusia baik, setidaknya jangan jadi sumber trauma seseorang. Bisa saja ucapan hari, makian hari ini akan menjadi trauma seseorang seumur hidup.

Hidup dengan rasa bersalah itu gak enak. Seriusan. Dan berdampingan dengan mental illness itu menyiksa, kamu harus pilah pilih orang, cemas dahulu, kemudian ada rasa takut tidak dapat di terima. Banyak hal yang dipertimbangkan, bicara sedikit dikatain orang gila, konsumsi obat dikatain sakit-sakitan. Padahal ada yang ingin di tekan di dalam agar tak meledak dan melukai banyak orang.

Semoga ada sedikit manfaat, semoga ada sedikit pelajaran. Semoga kita selalu menjadi manusia yang bisa memberikan kepedulian kepada orang-orang yang berani melawan rasa takutnya untuk berbicara.

Apa yg berat dari hidup?

Ketika kamu dipaksa untuk menjadi anak laki-laki.

Hidup tak pernah mudah.

Tak pernah pula sulit.

Hidup itu antara…

Antara sulit dan mudah.

Bagian sulit adalah proses menuju kuat.

Bagian mudah adalah hasil dari proses tadi.

Seperti rentangan jarak antara sedih dan tawa, hidup berada di tengah.

Saat terlalu sering tertawa ia berlari ke sedih, pun sebaliknya.

Agar kita ingat, jarak itu akan menyempit, hingga hidup mulai sesak, dan kehilangan nafas.

Dibawah hidup, ada mati yang menunggu.

Mungkin seperti itu, arti dari hidup sekarang ini.

Tersenyum, tertawa, terlihat bahagia.

Usahaku untuk tetap waras, hebat kan ayah(?)

Bahkan orang tertipu, mengatakan “Wah kau merelakan ayahmu secepat itu, hebat!”.

14 September 2021.

Hari ke-18 Kepergian bapak.

Bapak…

Maafkan karena kemarin aku tidak menulis surat kepadamu. Kepalaku serasa mau pecah, sakit juga mataku karena menangis kembali. Tapi kami baik-baik saja kok, jadi tak perlu cemas. Terima kasih sudah datang dalam mimpiku, semoga malam ini kembali bisa ketemu sama bapak di mimpi.

Oh iya pak, ada hal yang ingin aku kejar saat ini, doakan aku biasa kesampaian tahun depan. Bapak kan udah dekat sama Allah, pasti udah ketemu Rasulullah juga kan. Tiap hari aku mah doain biar bapak bisa ketemu Rasulullah, biar pas aku nyusul bisa ikutan ketemu Rasul.

Bapak…

Doain ya semoga apa yang aku mulai besok bisa menjadi hal yang membanggakan buat bapak. Ah iya, ada 2 orang lagi yang tahu rahasia besarku, tolong sampaikan pada Allah supaya dua orang ini tidak takut dekat dengan anakmu ini juga tidak mengasihaniku. Aku paling benci dikasihani, sama kayak bapak.

Selamat tidur bapak.

Salam sayang dari ibu dan aku.

9 Septermber 2021.

Hari ke-12 kepergian bapak.

아빠…

잘 자.

먹는 것을 잊지 마세요.

많이 먹어주세요.

아름다운 옷을 입으십시오.

아빠…

보고 싶어요.

안녕히 주무세요.

Salam sayang.

아빠 딸

8 September 2021

Hari ke-11 Kepergian Bapak.

Dear Bapak.

Kami baik hari ini.

Ibu sehat, adek sehat, cucu bapak sehat, kakak semua sehat.

Jadi, jangan khawatir lagi. Kami kirim banyak doa semoga sampai ke bapak. Maaf kemarin tidak sempat menulis surat, tubuhku tidak bisa bekerja dengan baik. Tapi In Shaa Allah masih dan selalu akan baik.

Salam sayang buat bapak, semoga baik-baik ya disana.

Dia yang memberikan harapan atau kau yang mengartikannya terlalu berlebihan?

Dia tidak salah jika memilih pergi. Namun kau salah jika karena ekspektasimu, kau malah menyalahkannya.

-Cakrawala

Pasti ada sesuatu yang membuatmu istimewa. Membuatmu spesial diantara milyaran manusia yang hidup di bawah langit yang sama denganmu. Entah apapun itu.

Teruslah berproses, teruslah menyusuri setiap jengkal darimu dan temukan bagian yang hilang itu.

-Cakrawala

You are enough.

Ada beberapa langkah dalam hidup yang harus kita jalani sendiri, menyusuri jalan kemana diri ini hendak membawa kita pergi. Tak semuanya bisa mengerti, tak semuanya harus mengerti. Cukup kita dan Tuhan yang mengetahui jalan ini dalam iringan kepasrahan diri kepada Ilahi Rabbi.

-Cakrawala

Apa yang lebih sakit dari sebuah penolakan?

Ketika kita belum sempat mengungkapkan perasaan itu, namun disaat yang bersamaan kita ternyata sudah harus mengikhaskan. Mengikhlaskan sebuah rasa yang telah terpendam bertahun lamanya, karena ternyata dia telah menemukan seseorang untuk menjadi pelabuhan terakhirnya.

-Cakrawala

Ada perasaan yang sulit untuk dideskripsikan dengan kata-kata. Suatu perasaan yang tak pernah hilang meskipun sudah tinggal begitu lama, suatu perasaan yang tak pernah pudar meski kita sebenarnya tak pernah bersama. 

Kita terhalang oleh batas dan aku pun menyadarinya. Kamu jauh disana dan aku terlalu takut untuk mengetahui apakah kamu masih ingat dengan pertemuan singkat itu dan apakah kamu menyimpan rasa yang sama atau tidak. 

Aku menetapkan hati untuk terus merayakan rasa ini sendiri, sampai Tuhan menunjukkan jalannya.

-Cakrawala

Kita mungkin bisa melupakan dengan membenci, namun ketika rindu datang, siapa yang bisa menolak?

Kita tak bisa berbohong dengan apa yang kita rasakan. Ya, mungkin kita bisa berbohong kepada siapapun, namun ketika hati sudah berbicara, apapun yang dikatakan oleh lisan tidaklah berarti.

-Cakrawala

Akhir yang baik dalam sebuah hubungan tidak selalu tentang bahagia. Adakalanya sebuah hubungan harus berakhir dengan luka, namun menurutku itu lebih baik daripada bertahan tetapi membunuh secara perlahan. Mungkin kita hanya harus menerima kenyataan bahwa kita gagal (lagi) mencapai garis finish dan ikhlas terhadap apa yang sudah terlanjur terjadi.

-Cakrawala

Banyak yang berubah sejak hari itu, namun hidup masih harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Harus mulai dari awal lagi, menata diri, dan mengambil kepingan yang masih bisa diselamatkan.

-Cakrawala

Jangan memaksakan hubungan yang sudah tidak memiliki harapan. Sebuah hubungan yang kamu tahu akan berakhir cepat atau lambat. Karena yang kamu pertahankan itu bukan hubungan, akan tetapi ego masing-masing untuk sekadar saling memiliki.

-Cakrawala

Dan aku pun telat menyadarinya.

Gagal Lagi

Kali ini sepertinya ombak yang ada dihadapan kita terlalu besar ya?

Tenggelam.

-Cakrawala

Pada akhirnya kita menyadari bahwa waktu berjalan tanpa menghapus apapun. Rasa sakit itu terus terbayang meski bertahun lamanya tertinggal jauh di belakang.

Pada suatu titik dalam hidup kita, kita hanya menyerahkan semuanya kepada waktu dan kehendak Tuhan, tak berdaya sama sekali.

Kita pikir, “Mungkin seiring dengan berjalannya waktu, kita akan lupa dengan sendirinya.”

Bertahun setelahnya kita menyadari, tak ada luka yang sembuh.

Kehilangan seseorang yang sangat kita cintai, akan tetap terasa sama, meski telah berlalu begitu lama. Mungkin yang berbeda hanya waktu, tetapi tidak dengan rasa kehilangan yang begitu menusuk setiap harinya.

-Cakrawala

Wajar untuk takut akan kecewa, aku dan kamu pernah merasakannya dan berharap itu takkan terjadi lagi. Namun ketakutan takkan membawa kita kemana pun dan berusaha dengan mengetahui beberapa risiko menurutku bukanlah suatu hal yang buruk untuk diperjuangkan.

-Cakrawala

Beberapa orang masih mencoba untuk keluar dari ketakutannya masing-masing dan tentu mereka memiliki cara tersendiri untuk keluar dari sana. Entah dengan cara berdamai dan menerima atau melupakan semuanya seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
Tidak ada cara yang salah sama sekali, namun setiap jalan tentu memiliki rintangan yang tak terhindarkan. 
Hidup adalah tentang proses dan bagaimana cara kita menjalani setiap prosesnya. Tidak perlu terlalu terburu-buru, ambil nafas, dan ambil langkah pertama dengan sebuah keyakinan dan harapan yang masih tersisa.

-Cakrawala

loading