#self reminder

LIVE

Research != practice

This is a reminder to myself because I often get caught up in my own deep lore and neglect to study other cultures.

There’s a part of me that’s strangely afraid of researching other magical cultures as much as I research my own. It’s an irrational fear I have that I’d be somehow disturbing or dishonoring that culture by simply looking into its knowledge - like a fear that my brain might be “appropriating” their tradition simply by knowing anything about it.

So I have to remind myself, that looking at intentionally-written existing resources in order to see new perspectives is actually the opposite of “appropriating” that culture - if a resource was intentionally given to the world from people of that culture, then I’d actually be doing a disservice to those who cared enough to document and share their lives.

My magical investigation should, and must, go beyond self-understanding. There is a massive difference between learning and practicing; and I can practice my existing framework without ever feeling a need to “adopt” other frameworks just because I am learning lessons from other people who do practice those frameworks.

Stop putting him before your own mental health. You’re only hurting yourself.

Can’t believe I forgot to post this little something done some time ago specifically for winter holi

Can’t believe I forgot to post this little something done some time ago specifically for winter holidays…

Anyway, belated HNY greetings, where H stands for Healthier, because we all really need it rn~


Post link

Dia yang memberikan harapan atau kau yang mengartikannya terlalu berlebihan?

Dia tidak salah jika memilih pergi. Namun kau salah jika karena ekspektasimu, kau malah menyalahkannya.

-Cakrawala

Ada beberapa langkah dalam hidup yang harus kita jalani sendiri, menyusuri jalan kemana diri ini hendak membawa kita pergi. Tak semuanya bisa mengerti, tak semuanya harus mengerti. Cukup kita dan Tuhan yang mengetahui jalan ini dalam iringan kepasrahan diri kepada Ilahi Rabbi.

-Cakrawala

Apa yang lebih sakit dari sebuah penolakan?

Ketika kita belum sempat mengungkapkan perasaan itu, namun disaat yang bersamaan kita ternyata sudah harus mengikhaskan. Mengikhlaskan sebuah rasa yang telah terpendam bertahun lamanya, karena ternyata dia telah menemukan seseorang untuk menjadi pelabuhan terakhirnya.

-Cakrawala

Kita mungkin bisa melupakan dengan membenci, namun ketika rindu datang, siapa yang bisa menolak?

Kita tak bisa berbohong dengan apa yang kita rasakan. Ya, mungkin kita bisa berbohong kepada siapapun, namun ketika hati sudah berbicara, apapun yang dikatakan oleh lisan tidaklah berarti.

-Cakrawala

Jangan memaksakan hubungan yang sudah tidak memiliki harapan. Sebuah hubungan yang kamu tahu akan berakhir cepat atau lambat. Karena yang kamu pertahankan itu bukan hubungan, akan tetapi ego masing-masing untuk sekadar saling memiliki.

-Cakrawala

Dan aku pun telat menyadarinya.

Pada akhirnya kita menyadari bahwa waktu berjalan tanpa menghapus apapun. Rasa sakit itu terus terbayang meski bertahun lamanya tertinggal jauh di belakang.

Pada suatu titik dalam hidup kita, kita hanya menyerahkan semuanya kepada waktu dan kehendak Tuhan, tak berdaya sama sekali.

Kita pikir, “Mungkin seiring dengan berjalannya waktu, kita akan lupa dengan sendirinya.”

Bertahun setelahnya kita menyadari, tak ada luka yang sembuh.

Kehilangan seseorang yang sangat kita cintai, akan tetap terasa sama, meski telah berlalu begitu lama. Mungkin yang berbeda hanya waktu, tetapi tidak dengan rasa kehilangan yang begitu menusuk setiap harinya.

-Cakrawala

florawife:

goodmorning world this is your daily reminder to pray and believe in His plan †

the-warrior-of-jesus:

Get closer to God- you need Him. He is a never ending source of contentment. Appreciate it and praise Him.

mothmansloveinterest:

please don’t forget you’re loved. anxiety lies. people care. you are loved. It’s ok.

softheartedsuggestion:

what another person did to you wasn’t your fault

Males Nabung

Kadang yang bikin kita males nabung itu karena nggak punya goals. Asal nabung, nggak ada financial planning, pos tabungan, nggak ada target, nggak ada keinginan untuk investasi jangka panjang. Ya memang sih, hidup cuma sekali, harta nggak dibawa mati. Jadinya mumpung ada, beli ini itu padahal nggak urgent, pola makan pun nggak dijaga. Nikmatin aja hidup ini, katanya. Padahal, kesehatan itu investasi jangka panjang juga, loh.

Nabung itu penting. Sedekah itu juga penting. Sedekah itu menabung untuk urusan akhirat (diutamakan keluarga, orang tua); menabung harta itu urusan dunia.

Cukup hidup sederhana, beli semampunya, seperlunya, nanti kalo banyak-banyak hisab di akhirat juga banyak, euy. Nggak usah gengsi di mata orang lain terlihat hidup sederhana; jarang jalan-jalan, stay cation, beli baju baru, tas baru, sepatu baru, toh mereka juga nggak ngasih apa-apa ke kita, kan?

Jangan males nabung, ya. Seenggaknya nanti kalo kita lagi susah, jadi nggak nyusahin orang lain, karena punya tabungan sendiri.

Pena Imaji

dissociativedoe:

“your [disability/disorder/mental illness] doesnt make you weak !!!”

okay, but… what if it does?

mentally, i’m not always strong. i have a lot of moments of weakness. i cry a lot, i overreact, i spend days isolating myself because socializing is so exhausting. my anxiety gets so bad that it physically exhausts me, it makes me sick to my stomach i have to sleep for hours to recover. physically, im weaker. i cant carry heavy things for long periods, i have to rest FREQUENTLY, im constantly exhausted.

so what, so why is being weak bad? does it make you a bad person? does it make you unworthy of love, of respect, of compassion? of course not.

your “strength” does not determine your worth. your value is not determined by what you can (physically or mentally) do for others or for society. you have value just by being.

take care of yourself. dont push yourself just because you feel like you need to be seen as “strong.”

loading